Senin, 29 Juli 2013

vitamin B Komplex

b-complex,VITAMIN,ANJING,KUCING,SAPI,KUDA,KERBOW

Para penyelidik yang mula mula sekali, setelah menemukan zat yang mereka namakan Vitamin B,amat keheranan waktu menemukan beberapa jenis vitamin dalam kelompok ini, Sebenarnya lebih dari selusin jenis vitamin ini, semuanya berbeda beda dan melaksanakan berjenis jenis fungsi,kebanyakan vitamin B ini bekerja bersama sama untuk kegunaan tubuh,Karena eratnya hubungan antara vitamin vitamin ini,Maka nama yang diberikan kepadanya ialah Vitamin B Complex.
Biji bijian seperti beras dan gandum,semuanya mengandung vitamin B Complex,Tetapi vitamin ini terutama terdapat pada kulit arinya, ini berarti bahwa beras yang sudah diputihkan telah kehilangan sebagian besar dari vitamin yang penting ini,demikian juga halnya dengan tepung putih dari gandum,Memang benar bahwa beberapa perusahaan penggilingan tepung menambahkan berjenis jenis vitamin dan kemudian menamainya dengan tepung yang sudah “ diperkaya dengan vitamin” tetpati ini tidak pernah sama dengan biji bijian asli, bila ditinjau dari segi vitamin dan mineral.
VITAMIN B1 / Thiamine / Aneurin.
Thiamine,Atau Vitamin B1. Merupakan salah satu vitamin penting yang sangat diperlukan oleh tubuh, Vitamin ini memasuki hamper setiap reaksi kimia didalam tubuh, tanpa thiamine,sel tidak dapat menggunakan oksigen atau bahan baker untuk tenaga,Susunan urat saraf tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa thiamine, dan otot ototpun tidak dapat bekerja sebaik baiknya.
Bila makanan tidak mengandung thiamine, segala jenis nyeri otot terasa diseluruh tubuh, Urat saraf mudah terganggu dan mahluk hidup baik hewan maupun manusia akan menderita gangguan pencernaan, Perasaan lemah,Kekurangan darah dan hilangnya nafsu makan, Inilah penyakigt yang serius yang disebut beri beri.
MIsalnya pada manusia, banyak orang yang mengeluh karna perasaan lelah dan mudah marah,tetapi sebenarnya mereka menderita kekurangan thiamine, atau vitamin B1.Kesulitan ini hamper selamnya desebabkan oleh makanan yang tidak baik.Pasien seperti ini akan merasa kuat dan sehat kembali,bila makanannya ditukar dengan makanan yang seimbang.
Sumber yang terbaik untuk vitamin B1,ialah biji bijian yang masih berkulit ari, Kcambah, gandum,sayur sayuran,Kacang kacangan kering,Ercis, dan lain lain. Thiamine tidak terdapat didalam makan yang sudah dihaluskan. Vitamin B1 tidak dapat disimpan didalam tubuh, Ini berarti bahwa vitamin ini harus ada didalam makanan setiap hari.Natrium bicarbonate yang sering dipakai memasak sayuran sayuran, sebenarnya merusak vitamin ini.Da baiknya menghindarkan pemakaian Natrium bicarbonate bila memasak makanan. Anak hewan atau manusia yang sedang tumbuh, atau indukan hewan yang sedang menyusui semuanya memerlukan lebih banyak vitamin B1.
Vitamin B1 / Thiamine / Aneurin
Berfungsi membantu proses Metabolisme karbonhidrat dalam tubuh.
Defisiensi :
Neurastenia, Paraestesia, Polineuritis, Oedema, Gangguan jantung, Gangguan Gastrointestinal (Kontipasi Anoreksi) dan Penyakit beri beri.
VITAMIN B2 / Riboflavin
Riboflavin atau Vitamin B2, Diperlukan untuk Enzima dan memungkinkan tubuh untuk menggunakan hidrat arang, Bila riboflavin tidak ada didalam makanan,Ratakan timbul pada sudut mulut. Mungkin bibir akan merah mengkilat yamg tidak normal,Mata seakana akan terbakaar dan lidah berwarna ke ungu unguan.
Sumber terbaik untuk vitamin B2 ialah susu, Telur,Ercis, Kacang kacangan, Ragi, Biji bijian yang masih berkulit arid an sayur daun yang hijau. Vitamin ini mudah hilang atau terbuang bila makan dimasak dengan terlalu banyak air.dan rusak dengan temperature diatas 30 derajat.

Vitamin B2 / Riboflacin, Lactoflavin.

Fungsi :
- Memelihara selaput lender dan Epithel
- Pembentukan Enzym metabolisme karbonhidrat.
- Adaptasi penglihatan.
Defisiensi:
Kelainan pada mata berupa fotofobia,Conjungtitivitis,Radang selaput lender bibir dan sudut mulut (Cheilosis) Dermatitis.
Dalam keadaan difisiensi hebat dapat menyebabkan Spesme otot, Muntah, Diere dan Koma.
VIIAMIN B3
(asam Pantotenat)
Fungsi :
Memelihara jaringan kulit
Defisiensi : Dermatitis dan kehilangan warna bulu / Rambut.
VITAMIN B6
(Adermin / Pyridoksin)
Fungsi:
Sebagai koenzym dalam metabolisme protein, Lemak da karbonhidrat, Pda indukan / ibu hamil dapat digunakan untuk mengurangi gejal mual , dan muntah.Vitamin ini diduga juga berfungsi dalam paembentukan antibody dan mempertahankan keseimbangan Natrium dan Posfat dalam darah.
Deafisiensi:
Memoengaruhi kulit , SSp dan pembentukan darah. Pemakaian INH dapat menyebabkan defisiensi ini sehingga terjadinya neuritis perifer.Untukmencegah timbulnya gangguan tersebut pada waktu terapi INH diberikan B6, 4 – 5 kali sehari 10 mg.
ASAM FOLAT /Pteroyl Glutamic Acid / PGA / Folvite / Vitamin B9
Asam ini juga disentesa di dalam usus oleh microganisme,Bersama dengan Cyanocobalamin mempunyai persen penting dalam perkembangan sel darah merah dan metabolisme protein. Selain itu Vitamin ini mempengaruhi juga kelancaran kerja usus, sintesa DNA ,RNA, ATP dan pembelahan sel.
Kebutuhan : 0,1 – 0,2 mg / hari, defisiensi menyebabkan anemia makrositer ( megaloblastik)
ASAM PARA AMINO BENZOAT ( Paba / Vitamin H Bakteri)
Vitamin ini berfungsi memlihara pertumbuhan bakteri dan mempengaruhi pembentukan kulit dan bulu / rambut. Paba merupakan bahan penting dalam sintesa PGA dan antagonis dengan Sulfonamida.
Vitamin b12 / Cyanocobalamin / Vitamin Mrah / Ektrinsik factor.
Vitamin B12 amat penting dalam pembuetan sel darah merah, bila mahluk hidup baik hewan maupun manusia kekurangan vitamin ini, ia akan menderita berbagai penyakit jenis anemia,Pasien itu mungkin merasa nyeri, gelenjar dan kaku pada bagian tangan dan kaki dan mungkin mengalami setengah lumpuh, Vitamin B12 berguna untuk merawat penyakit Tropical Sperue dan Anemia Perniciosa. Makanan yang seimbang biasanya untuk menaikan kadar darah.
Vitamin B12 merupakan factor esinsial dalam pembentukan dan pematangan sel darah merah .
Fungsi :
- Membantu metabolisme dalam protein
- Memelihara Normalitas syaraf.
- Pendewasaan sel darah merah.
Penyerapannya tergantung pada keberadaan intrinsic factor didalam mukosa lambung, Kerusakan mukosa lambung dapat menyebabkan berkurangnya intrinsic factor dan mempengaruhi penyerapan vitamin B12 . Oleh karna itu Vitamin B12 lebih tepat apa bila diberikan parenteral. Vitamin ini dapat menimbun di Hati dalam bentuk Hepatik Anti Anemia Principle antara 50 – 100 microgram dan sisanya dibuang melalui ginjal. Pada Anemia Perniciosa diberikan dalam dosis 15 – 30 mc.gram / hari/i.m.Pada abnormalitas persarafan yang hebat diberikan 30 – 100 mc.gram 1 – 2 kali dalam seminggu.
VITAMIN P ( Permeabilitas / Citrin)
Vitaminj ini banyak ditemukan pada kulit buah jeruk citrus, Paprika.
Fungsi:
Mempengaruhi fragilitas dan permeabilitas pembulu darah.Defisiensi : Pendarahan dibawah kulit.
Vitamin H ( D-Biotin)
Merupakan Vitamin yang disentesa oleh Flora usus.
Fungsi:
Sebagai katalisator metabolisme karbonhidrat,Protein dan lemak.
Hiperolesterolemia, Karna kolesterol yang sudah disimpan dalam hati masuk kedalam peredaran darah,Kadar D-biotin yang rendah dalam air susu induk / ibu dapat menyebabkan radang kulit pada anak hewan / bayi. Dengan gejala kulit memerah dan mengelupas, Akibat difisiensi lain: Turunnya kadar Homoglobin,Nyeri otot, Penuruna selera makan, Gangguan metabolisme.
KOmponen komponen vitamin B di atas walaupun berbeda structure kimianya tetapi fungsinya saling berkaitan dan masuk dalam rumpun Vitamin B kompleks. Seluruh komponen B Kompleks ada 12 unsur tetapi yang dapat diketahui struktur kimianya baru 10 unsur

MACAM-MACAM CAIRAN INFUS BESERTA FUNGSINYA

INFUS


Sterilisasi adalah proses yang dirancang untuk menciptakan keadaan steril. Secara tradisional keadaan steril adalah kondisi mutlak yang tercipta sebagai akibat penghancuran dan penghilangan semua mikroorganisme hidup. Konsep ini menyatakan bahwa steril adalah istilah yang mempunyai konotasi relative, dan kemungkinan menciptakan kondisi mutlak bebas dari mikroorganisme hanya dapat diduga atas dasar proyeksi kinetis angka kematian mikroba.

( Lachman, hal 1254 ).

Sediaan parenteral volume besar umumnya diberikan lewat infus intravena untuk menambah cairan tubuh, elektrolit, atau untuk memberi nutrisi. Infus intravena adalah sediaan parenteral dengan volume besar yang ditujukan untuk intravena. Pada umumnya cairan infus intravena digunakan untuk pengganti cairan tubuh dan memberikan nutrisi tambahan, untuk mempertahankan fungsi normal tubuh pasien rawat inap yang membutuhkan asupan kalori yang cukup selama masa penyembuhan atau setelah operasi. Selain itu ada pula kegunaan lainnya yakni sebagai pembawa obat-obat lain.

Cairan infus intravena dikemas dalam bentuk dosis tunggal, dalam wadah plastik atau gelas, steril, bebas pirogen serta bebas partikel-partikel lain. Oleh karena volumenya yang besar, pengawet tidak pernah digunakan dalam infus intravena untuk menghindari toksisitas yang mungkin disebabkan oleh pengawet itu sendiri. Cairan infus intravena biasanya mengandung zat-zat seperti asam amino, dekstrosa, elektrolit dan vitamin.

Walaupun cairan infus intravena yang diinginkan adalah larutan yang isotonis untuk meminimalisasi trauma pada pembuluh darah, namun cairan hipotonis maupun hipertonis dapat digunakan. Untuk meminimalisasi iritasi pembuluh darah, larutan hipertonis diberikan dalam kecepatan yang lambat.

Persyaratan

1. Sesuai kandungan bahan obat yang dinyatakan didalam etiket dan yang ada dalam sediaan; terjadi pengurangan efek selama penyimpanan akibat perusakan obat secara kimia.

2. Penggunaan wadah yang cocok, yang tidak hanya memungkinkan sediaan tetap steril tetapi juga mencegah terjadinya interaksi bahan obat dengan material dinding wadah.

3. Tersatukan tanpa terjadi reaksi. untuk itu, beberapa faktor yang paling banyak menentukan adalah:

a) bebas kuman

b) bebas pirogen

c) bebas pelarut yang secara fisiologis tidak netral

d) isotonis

e) isohidris

f) bebas bahan melayang

Keuntungan pemberian infus intravena adalah menghasilkan kerja obat yang cepat dibandingkan cara-cara pemberian lain dan tidak menyebabkan masalah terhadap absorbsi obat. Sedangkan kerugiannya yaitu obat yang diberikan sekali lewat intravena maka obat tidak dapat dikeluarkan dari sirkulasi seperti dapat dilakukan untuk obat bila diberikan per oral, misalnya dengan cara dimuntahkan

Pembahasan:

Infus tidak perlu pengawetkarena volume sediaan besa. Jika ditambahkan pengawet maka jumlah pengawet yang dibutuhkan besar sehingga dapat menimbulkan efek toksis

INFUS IV Ca GLUKONAT / GLUKONAT

Dalam percobaan ini akan dibuat sediaan infus intravena kalsium glukonat yang merupakan larutan supersaturasi yang distabilkan dengan penambahan 35 mg kalsium D-saccharate, dan harus disimpan pada suhu kamar. Laju infus maksimum yang disarankan adalah 200 mg/menit.

Farmakologi :

Kalsium merupakan mineral yang penting untuk pemeliharaan kesempurnaan fungsi susunan saraf, otot, sistem rangka, dan permeabilitas membran sel. Kalsium adalah aktivator yang penting pada beberapa reaksi enzimatis dan berperan dalam proses fisiologi yang mencakup transmisi rangsangan oleh saraf, kontraksi jantung, otot polos dan otot rangka, fungsi renal, pernafasan dan koagulasi darah. Kalsium juga berperan dalam reaksi pelepasan dan penyimpanan neurotransmiter dan hormon, pengambilan dan pengikatan asam amino, absorbsi vitamin B12 dan sekresi asam lambung.

Farmakokinetik :

Injeksi garam kalsium langsung masuk kedalam pembuluh darah. Setelah diinjeksi, kalsium darah meningkat dengan cepat dan kembali turun dalam 30 menit sampai 2 jam, terdistribusi cepat dalam jaringan serta dieliminasi melalui urine.

INFUS IV DEKSTRAN

Kehilangan darah, sejauh jumlahnya tidak melampaui 10% dari jumlah total, tubuh masih dapat menyeimbangkannya kembali. Jika kehilangannya lebih besar, harus disuplai cairan pengganti darah untuk mengisi plasma melalui jalan infus ke dalam tubuh. Hal tersebut dibutuhkan juga pada syok perdarahan, akibat luka (kebakaran, luka dalam) pada sakit perut atau muntah yang berkepanjangan.

Infus dextran 70 merupakan larutan makromolekul yang memiliki waktu tinggal yang lebih panjang dalam pembuluh darah, karena tidak atau sedikit mengalami difusi, juga airnya terikat secara hidratasi. Yang menentukan dextran 70 sebagai bahan pengganti plasma adalah berat molekulnya diatas 20.000. Pengisisan volume darah dapat dilakukan dengan larutan NaCl fisiologis atau dengan larutan elektrolit, namun jumlah cairan yang dimasukkan tersebut hanya sebentar berada dalam peredaran darah, untuk kemudian segera dieliminasi keluar tubuh melalui ginjal

INFUS IV ELEKTROLIT UNTUK DEHIDRASI

Fungsi larutan elektrolit secara klinis digunakan untuk mengatasi perbedaan ion atau penyimpangan jumlah normal elektrolit dalam darah. Ada 2 jenis kondisi plasma yang menyimpang, yaitu :

1. Asidosis

Kondisi plasma darah yang terlampau asam akibat adanya ion klorida dalam jumlah berlebih.

2. Alkalosis

Kondisi plasma yang terlampau basa akibat ion Na, K, Ca dalam jumlah berlebih

Kehilangan natrium disebut hipovolemia, sedangkan kekurangan H2O disebut dehidrasi, kekurangan HCO3 disebut asidosis, metabolic dan kekurangan K+ disebut hipokalemia. (Formulasi Steril, Stefanus Lukas, hal. 62)

Dehidrasi adalah hilangnya elektrolit lebih rendah secara disproporsional dibandingkan dengan hilangnnya air. Dehidrasi sebagai akibat meningkatnya tekanan osmotic cairan tubuh akibat dari rasa haus yang tidak merangsang penggantian air yang hilang dengan cukup (Dorlan ed. 26, hal. 498)

Pada pasien yang tidak sadar atau mengalami gangguan keseimbangan elektrolit akut, sehingga harus segera diberikan ion-ion Ca2+, Na+, K+, Ce- dan HCO3-, dan sebagai sumber kalori dimana pengganti cairan dan kalori dibutuhkan, karena ion-ion tersebut dibutuhkan oleh tubuh untuk memnuhi kebutuhan elektrolit tubuh pada ekstrasel dan intrasel. Cairan ekstrasel baik plasma darah maupun cairan intrsel mengandung ion natrium dan klorida dalam jumlah yang besar, ion bilarbonat dalam jumlah yang agak besar, tetapi hanya sejumlah kecil ion kalium, magnesium phospat, sulfat, dan asam organic.disamping itu plasma mengandung protein dalam jumlah yang besar, sedangkan cairan intrasel hanya mengandung protein dalm jumlah protein yang leih kecil.

Cairan intasel hanya mengandung sejumlah kecil ion natrium dan klorida serta hampir tidak mengandung ion kalsium, tetapi ia mengandung ion kalium dan phospat dalam jumlah besar serta ion magnesium dan sulfat dalam jumlah cukup besar, semuanya hanya ada dalam konsentrasi yang kecil dalam cairan ekstrasel.

Bahan-bahan yang digunakan (NaCl, KCl, NaHCO3, CaCl2) mudah larut dalam air, sehingga dapat digunakan air sebagai pembawanya. Air yang digunakan harus bebas pirogen. Pirogen merupakan produk metabolisme m.o (umumnya bakteri, kapang dan virus). Secara kimiawi, pirogen adalah zat lemak yang berhubungan dengan suatu molekul pembawa yang biasanya merupakan polisakarida, tapi bisa juga peptide.

Pirogen menyebabkan kenaikan suhu tubuh yang nyata, demam, sakit badan, kenaikan tekanan darah arteri, kira-kira 1 jam setelah injeksi. Pirogen dapat dihilangkan dari larutan dengan absorbsi menggunakan absorban pilihan. (Lachman, hal. 1295-1296). Ion-ion ini diberikan dalam bentuk injeksi iv karena diharapkan dapat segera memberikan efek.

INFUS IV GLUKOSA NaCl / GLUKOSA 10%

Pada umumnya larutan glukosa untuk injeksi digunakan sebagai pengganti kehilangan cairan tubuh, sehingga tubuh kita mempunyai energi kembali untuk melakukan metabolismenya dan juga sebagai sumber kalori. Dosis glukosa adalah 2,5-11,5 % (Martindale), pada umumnya digunakan 5 %. Dalam formula ini ditambahkan NaCl supaya diapat larutan yang isotonis, dimana glukosa disini bersifat hipotonis. Dalam pembuatan aqua p.i ditambahkan H2O2 yang dimaksudkan untuk menghilangkan pirogen, serta di dalam pembuatan formula ini ditambahkan norit untuk menghilangkan kelebihan H2O2.

INFUS IV MENGANDUNG Na, Ca, K

Kalium klorida (KCl), kalium merupakan kation (positif) yang terpenting dalam cairan intraseluler dan sangat esensial untuk mengatur keseimbangan asam-basa serta isotonis sel.

Natrium klorida (NaCl), natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler dan memegang peranan penting pada regulasi tekanan osmotisnya. Sering digunakan dalam infus dengan elektrolit lain.

Equvalent elektrolit (Steril Dosage Form, hal 250) :

Na+ = 135 mEq

K+ = 5 mEq

Ca+ = 5 mEq

Mg+ = 2 mEq

Kesetaraan ekuivalen elektrolit (Martindale) :

1g NaCl ~ 17,1 mEq Na+ E1 = 1,00

1g KCl ~ 13,4 mEq K+ E1 = 0,76

1g CaCl ~ 13,6 mEq Ca+ E1 = 0,51

1g MgCl ~ 9,8 mEq Mg+ E1 = 0,45

INFUS IV NaCl

Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler dan memegang peranan penting pada regulasi tekanan osmotisnya, juga pada pembentukan perbedaan potensial ( listrik ) yang perlu bagi kontraksi otot dan penerusan impuls di syaraf.

Defisiensi natrium dapat terjadi akibat kerja fisik yang terlampau berat dengan banyak berkeringat dan banyak minum air tanpa tambahan garam ekstra. Gejalanya berupa mual, muntah, sangat lelah, nyeri kepala, kejang otot betis, kemudian juga kejang otot lengan dan perut.

Selain pada defisiensi Na, natrium juga digunakan dalam bilasan 0,9 % ( larutan garam fisiologis ) dan dalam infus dengan elektrolit lain.

INFUS IV PENGGANTI CAIRAN TUBUH

Air beserta unsur-unsur didalamnya yang diperlukan untuk kesehatan sel disebut cairan tubuh.

Cairan tubuh dibagi menjadi dua yaitu :

1. Cairan Intraseluler, cairan ini mengandung sejumlah ion Na dan klorida serta hampir tidak mengandung ion kalsium, tetapi cairan ini mengandung ion kalium dan fosfat dalam jumlah besar serta ion Magnesium dan Sulfat dalam jumlah cukup besar.

2. Cairan Ekstraseluler, cairan ini mengandung ion Natrium dan Klorida dalam jumlah besar, ion bikarbonat dalam jumlah besar, tetapi hanya sejumlah kecil ion Kalium, Kalsium, Magnesium, Posfat, Sulfat,dan asam-asam organik (Guyton hal 309).

Keseimbangan air dalam tubuh harus dipertahankan supaya jumlah yang diterima sama dengan jumlah yang dikeluarkan. Penyesuaian dibuat dengan penambahan / pengurangan jumlah yang dikeluarkan sebagai urin juga keringat.

Ini menekankan pentingnya perhitungan berdasarkan fakta tentang jumlah cairan yang masuk dalam bentuk minuman maupun makanan dan dalam bentuk pemberian cairan lainnya. Elektrolit yang penting dalam komposisi cairan tubuh adalah Na, K, Ca, dan Cl. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka dibuatlah sediaan infuse pengganti cairan tubuh yaitu infuse Ringers.

Injeksi Ringer adalah larutan steril Natrium klorida, Kalium klorida, dan Kalsium klorida dalam air untuk obat suntik. Kadar ketiga zat tersebut sama dengan kadar zat-zat tersebut dalam larutan fisiologis. Larutan ini digunakan sebagai penambah cairan elektrolit yang diperlukan tubuh (Ansel hal 408).

INFUS IV PROTEIN UNTUK DBD

Bilamana seorang penderita harus diberikan makanan yang memadai tetapi tidak dapat melalui saluran cerna. Indikasi cara ini biasanya digunakan untuk persiapan bedah pada penderita kurang gizi, persiapan kemoterapi radioterapi dan kelainan saluran cerna berat. Nutrisi parenteral total memerlukan larutan yang mengandung asam amino; glukosa; lemak; elektrolit; dan vitamin.

Glukosa merupakan sumber karbohidrat yang lebih disukai, tapi bila tiap harinya diberikan lebih dari 180 g maka harus ada monitoring kadar gula darah. Bila mungkin diperlukan insulin. Glukosa dengan ragam kekuatan 10 – 50 % harus di infus melalui kateter vena central. Untuk menghindari trombosis (gumpalan darah yang terbentuk pembuluh darah).

Jumlah volume infuse intravena biasanya 500 mL dan 250 mL mengandung zat-zat sebagai nutrisi, penambah darah, elektrolit, asam amino, antibiotik, dan obat yang umumnya diberikan lewat jarum yang dibiarkan di vena atau kateter dengan diteteskan terus menerus. Tetesan atau kecepatan mengalir dapat diatur oleh dokter atau perawat sesuai dengan kebutuhan pasien. Umumnya 2-3 mL permenit.

Untuk Infus, intravena jarum/kateter biasanya ditusukkan divena yang menonjol di lengan atau kaki dan diikat erat di tempat tersebut sehingga tidak akan bergeser dari tempat selama diinfus. Bahaya utama infus intravena ialah kemungkinan terbentuknya trombus akibat rangsang tusukan jarum pada dinding vena.

Trombus akan lebih mungkin terjadi bila larutan infus bersifat mengiritasi jaringan tubuh. Trombus adalah gumpalan darah yang terbentuk dalam pembuluh darah (atau jantung) yang umumnya disebabkan oleh melambatnya aliran atau perubahan darah atau pembuluh darah. Bila gumpalan darah itu beredar maka gumpalan tersebut menjadi embolus, dibawa oleh aliran darah sampai tersangkut di pembuluh darah, menghalangi dan mengakibatkan hambatan atau sumbatan yang disebut emboli. Suatu hambatan dapat sangat berbahaya tergantung pada tempat dan keparahan hambatan tersebut. Obat-obat yang diberikan lewat intravena biasanya harus berupa larutan air, bercampur dengan darah dan tidak mengendap. Keadaan tertentu dapat menimbulkan terjadinya trombus dan kemudian menghalangi aliran darah. (Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi edisi keempat, Howard C Ansel, hal 402)

Demam berdarah adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan virus Dengue tipe I-IV, disertai demam 5-7 hari gejala-gejala perdarahan, dan bila timbul syok: angka kematian cukup tinggi.

Gejala dan tanda :

1. panas 5-7 hari, gejala umum tidak khas

2. perdarahan spontan (petekie, ekimosa, epistaksis , derajat hematemesis, melena, perdarahan gusi, uterus, telinga, dll)

3. ada gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat (> 120/menit), tekanan nadi sempit (<>

4. nadi tidak teraba, tekanan darah tidak terukur, denyut jantung > 140/menit, acral dingin, berkeringat, kulit biru

Gejala Lain :

1. Hati membesar, nyeri spontan dan pada perabaan

2. Asites

3. Cairan dalam rongga pleura (kanan)

4. Ensepalopati: kejang, gelisah, sopor, koma

Prinsip penatalaksanaan :

1. Memperbaiki keadaan umum

2. Mencegah keadaan yang lebih parah

3. Memperbaiki syok dan perdarahan (pen: rehidrasi sampai hari ke 7, namun hati-hati pada hari ke 6 dapat terjadi arus balik cairan intersitiel ke pembuluh darah)

INFUS IV UNTUK MEMPERTAHANKAN KESEIMBANGAN ASAM TUBUH

Pembuatan infus ini mengacu pada penggunaannya sebagai cairan infus yang dapat menstabilkan jumlah elektrolit-elektrolit yang sama kadarnya dalam cairan fisiologis normal, sehingga diharapkan pasien dapat mempertahankan kondisi elektrolitnya agar sesuai dengan batas-batas atau jumlah elektrolit yang normal pada plasma. Selain itu, digunakan pengisotonis dekstrosa yang diharapkan mampu menambah kalori bagi pasien serta meningkatkan stamina karena biasanya kondisi pasien yang kekurangan elektrolit dalam keadaan lemas (sehingga perlu diinfus).

Ion natrium (Na+) dalam injeksi berupa natrium klorida dapat digunakan untuk mengobati hiponatremia, karena kekurangan ion tersebut dapat mencegah retensi air sehingga dapat menyebabkan dehidrasi.

Kalium klorida (KCl), kalium merupakan kation (positif) yang terpenting dalam cairan intraseluler dan sangat esensial untuk mengatur keseimbangan asam-basa serta isotonis sel.

Ion kalsium (Ca2+), bekerja membentuk tulang dan gigi, berperan dalam proses penyembuhan luka pada rangsangan neuromuskuler. Jumlah ion kalsium di bawah konsentrasi normal dapat menyebabkan iritabilitas dan konvulsi.

Ion Magnesium (Mg2+) juga diperlukan tubuh untuk aktivitas neuromuskuler sebagai koenzim pada metabolisme karbohidrat dan protein.

Dekstrosa, suatu bentuk karbohidrat yang diberikan secara parenteral diharapkan dapat memberikan tambahan kalori yang diperlukan untuk menambah energi pada tubuh.

Batas konsentrasi normal elektrolit dalam plasma (Steril Dosage Form, hal 251-252) :

Na+ = 135-145 mEq/L

K+ = 3,5-5 mEq/L

Ca2+ = 5 mEq/L

Mg2+ = 2 mEq/L

INFUS IV UNTUK PENGELOLAAN DEHIDRASI

Sekitar 60% berat badan manusia terdiri dari cairan. Setiap hari sekitar 1,7 liter cairan di dalam tubuh keluar melalui urin, tinja, keringat dan pernapasan. Cairan yang keluar tersebut akan digantikan oleh cairan yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman, yakni sebanyak 3 liter perhari. Jika cairan yang keluar dai tubuh terjadi secara berlebihan dan tidak diimbangi dengan cairan yang masuk, maka terjadilah dehidrasi (kekurangan cairan tubuh).

Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh, karena terjadi pengeluaran yang lebih banyak daripada pemasukan. Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat elektrolit tubuh. Zat eletrolit yang diperlukan tubuh terdiri dari anion dan kation antara lain Na+, K+, Ca2+, SO42-, dan Cl-.

Dehidrasi terdiri dari :

a. Absolut :Kandungan air dibawah normal atau dibawah standar.

b. Hypenatermic : Keadaan hilangnya elektrolit lebih rendah secara disproporsional dibandingkan dengan hilangnya air.

c. Relatif : Dehidrasi sebagai akibat meningkatnya tekanan osmotik cairan tubuh.

d. Voluntari : Akibat dari rasa haus yang tidak merangsang penggantian air yang hilang dengan cukup.

INFUS MENGANDUNG KARBOHIDRAT

Karbohidrat merupakan bahan bakar utama (sumber energi) bagi tubuh yang didalam makanan terdapat sebagai monosakarida, disakarida dan polisakarida. Selain sumber energi juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan asam-basa, pembentukan struktur sel, jaringan dan organ tubuh. Bilamana seorang penderita harus diberikan makanan yang memadai tetapi tidak dapat melalui saluran cerna atau mengalami gangguan saluran cerna seperti diare maka sumber energi utama yakni karbohidrat dapat diberikan melalui infus yang mengandung karbohdrat.

Glukosa merupakan sumber karbohidrat yang lebih disukai dan salah satu senyawa yang penting didalam tubuh sebagai sumber energi.

INFUS Na BIKARBONAT UNTUK ASIDOSIS METABOLIK

Asidosis metabolic adalah suatu keadaan dimana pH arterial bersifat asam dan konsentrasi bikarbonat plasma dibawah normal. Pada asidosis metabolic akut, pH arterial dibawah 7,1-7,2 dan konsentrasi bikarbonat plasma, <8>

Farmakologi

Na.bikarbonat merupakan agen pengalkali yang berdisosiasi membentuk ion bikarbonat. Bikarbonat merupakan komponen basa konjugasi dari buffer ekstraseluler utama yang ada di tubuh,yaitu buffer bikarbonat-asam karbonat. Pada kondisi normal buffer ini menjaga pH plasma yaitu 7,37-7,42. Namun bila terjadi gangguan pada system buffer ini maka pH plasma dapat naik ataupun turun. pH plasma yang dibawah normal mengindikasikan terjadinya asidosis metabolic. Pemberian Na.bikarbonat akan menigkatkan konsentrasi bikarbonat plasma dan meningkatkan pH plasma sehingga pH plasma normal kembali (DI 2003 hal 2472-2473).

INFUS PROTEIN

Protein merupakan makromolekul yang pada hidrolisa hanya menghasilkan asam amino. Sel hidup menghasilkan berbagai macam makromolekul (protein, asam nukleat dan polisakarida) yang berfungsi sebagai komponen struktural, biokatalisator, hormon, reseptor dan sebagai tempat penyimpanan informasi genetik. Makromolekul ini merupakan biopolimer yang dibentuk dari unit monomer atau bahan pembangun.

Asam amino dibagi menjadi dua bagian yaitu:

1. Asam amino essensial yaitu asam amino yang diperlukan oleh tubuh tetapi tidak dapat disintesis dalam tubuh sehingga harus diperoleh dari luar. Contoh : Arginin, histidin, isoleusin, lisin, metionin, fenil alanin, treonin, triptofan, dan valin.

2. Asam amino non essensial yaitu asam amino yang dapat disintesa didalam tubuh. Contoh: Alanin, asparagin, asam aspartat, sistein, asam glutamate, glutamin, glisin, prolin, hidroksiprolin, serin, dan tirosin.

Arginin mempunyai fungsi yang sama seperti asam amino, yaitu meningkatkan stimulan hormon pertumbuhan, prolaktin, dan glukosa darah. Arginin dapat menambah konsentrasi glukosa darah. Efek ini dapat langsung berpengaruh dari hati menjadi asam amino yang berkualitas.(DI hal 1341)

INFUS IV DEKSTROSA

Farmakologi (DI, hal 1427)

Dekstrosa dengan mudah dimetabolisme, dapat meningkatkan kadar glukosa darah dan menambah kalori. Dekstrosa dapat menurunkan atau mengurangi protein tubuh dan kehilangan nitrogen, meningkatkan pembentukan glikogen dan mengurangi atau mencegah ketosis jika diberikan dosis yang cukup. Dekstrosa dimetabolisme menjadi CO2 dan air, maka larutan dekstrosa dan air dapat mengganti cairan tubuh yang hilang. Injeksi dekstrosa dapat juga digunakan sebagai diuresis dan volume pemberian tergantung kondisi klinis pasien.

LARUTAN PENCUCI PADA OPERASI LAMBUNG

Larutan irigasi adalah larutan steril, bebas pyrogen yang digunakan untuk tujuan pencucian dan pembilasan. Sodium Klorida ( NaCl ) secara umum digunakan untuk irigasi ( seperti irigasi pada rongga tubuh, jaringan atau luka ). Larutan irigasi NaCl hipotonis 0,45% dapat digunakan sendiri atau tanpa penambahan bahan tambahan lain. Larutan irigasi NaCl 0,9% dapat digunakan untuk mengatasi iritasi pada luka. ( DI 2003 hal 2555 )

Larutan irigasi dimaksudkan untuk mencuci dan merendam luka atau lubang operasi, sterilisasi pada sediaan ini sangat penting karena cairan tersebut langsung berhubungan dengan cairan dan jaringan tubuh yang merupakan tempat infeksi dapat terjadi dengan mudah.( Ansel hal 399 )

INFUS PENDERITA DIARE BERAT

(LOCKE RINGER)

Locke – Ringer mengandung zat-zat yang dibutuhkan tubuh yaitu elektrolit-elektrolit dan karbohidrat sesuai untuk penderita diare berat

Digunakan norit, yaitu untuk menyerap pirogen dan mengurangi kelebihan H2O2. Cara sterilisasi yang digunakan adalah dengan teknik otoklaf karena bahan-bahan yang digunakan tahan panas

Pembahasan : hipertonis (harap diperhatikan laju tetesan per menit)

INFUS UNTUK PENGELOLAAN METABOLIK ALKALOSIS

Alkalosis metabolik adalah suatu keadaan dimana darah dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat. Alkaosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan banyak asam. Sebagai contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah yang berkepanjangan atau bila asam lambung disedot dengan selang lambung (seperti yang kadang-kadang dilakukan di rumah sakit, terutama setelah pembedahan perut)

Pada kasus yang jarang, alkalosis metabolik terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan seperti soda bikarbonat. Selain itu, alkalosis metabolik dapat terjadi bia kehilangan natrium atau kalium dalam jumlah yang banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam mengendalikan keseimbangan asam basa darah.

Penyebab utama alkalosis metabolik :

1. Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat)

2. Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung

3. Kelenjar adrenal yang terlalu aktif (sindroma cushing atau akibat penggunaan kortikosteroid).

Gejala :

1. Alkalosis metabolik dapat menyebabkan iritabilitas (mudah tersinggung), otot berkedut dan kejang otot, atau tanpa gejala sama sekali.

2. Bila terjadi alkalosis yang berat, dapat terjadi kontraksi (pengerutan) dan spasme (kejang) otot yang berkepanjangan (tetani).

3. Diagnosa dilakukan pemeriksaan darah arteri untuk menunjukkan darah dalam keadaan basa.

Pengobatan :

Biasanya alkalosis metabolik diatasi dengan pemberian cairan dan elektrolit (natrium dan kalium)

INFUS LARUTAN IRIGASI GLISIN

Larutan irigasi adalah sediaan larutan steril dalam jumlah besr. Larutan tidak disuntikkan ke dalam vena, tapi digunakan di luar sistem peredaran darah dan umumnya menggunakan jenis tutup yang diputar atau plastik yang dipatahkan, sehingga memungkinkan pengisian larutan dengan cepat. Larutan ini digunakan untuk merendam atau mencuci luka2. Sayatan bedah atau jaringan tubuh dan dapat pula mengurangi pendarahan.

Persyaratan larutan irigasi adalah sbb :

1. Isotonik

2. Steril

3. Tidak disbsorpsi

4. bukan larutan elektrolit

5. Tidak mengalami metabolisme

6. Cepat diekskresi

7. Mempunyai tekanan osmotik diuretik

8. bebas pirogen

Larutan irigasi glisin digunakan selama operasi kelenjar prostat dan prosedur transuretral lainnya. Larutan yg digunakan untuk luka dan kateter uretra yg mengenai jaringan tubuh hrs disterilkan dgn cara aseptis.

INFUS IV YG MGD NUTRISI

Glukosa termasuk monosakarida dimana sebagian besar monosakarida dibawa oleh aliran darah ke hati. Di dalam hati, monosakarida mengalami proses sintetis menghasilkan glikogen, oksidasi menjadi CO2 dan H2O atau dilepaskan untuk dibawa dengan aliran darah ke bagian tubuh yg memerlukannya. Sebagian lain monosakarida dibawa langsung ke sel jaringan organ tertentu dan mengalami proses metabolisme lbh lanjut. Karena pengaruh berbagai faktor dan hormon insulin yg dihasilkan oleh kelnjar pankreas, hati dapat mengatur kadar glukosa dalam darah. Kadar glukosa dalam darah merupakan faktor yg sgt penting utk kelancaran kerja tubuh.

INFUS IV RINGER LAKTAT

Jika untuk mengatasi kondisi kekurangan volume darah, larutan natrium klorida 0,9% - 1,0% menjadi kehilangan maka secara terapeutik sebaiknya digunakan larutan ringer, larutan ini mengandung KCl dan CaCl2 disamping NaCl. Beberapa larutan modifikasi jg mengandung NaHCO3 maka larutan dapat disterilakan dengan panas yang stabil. Pengautoklafan larutan natrium hidrogen karbonat hanya diproses mempunyai penyaringan kuman.

Pembahasan : larutan ini bersifat hipertonis. Harap diperhatikan laju tetesan per menit. Laju tetesan maksimal 5 ml per menit

INFUS IV AMMONIUM KLORIDA

(PENDAHULUANNYA SAMA DENGAN ALKALOSIS METABOLIK)

Ammonium klorida digunakan sebagai z.a yang dapat berkhasiat untuk pengobatan gangguan metabolisme alkalosis dalam tubuh serta menggantikan ion klorida yang hilang dalam tubuh.

INFUS IV MENGANDUNG ELEKTROLIT DAN KARBOHIDRAT

Walaupun cairan infus intravena yang diinginkan adalah larutan yang isotonis untuk meminimalisasi trauma pada pembuluh darah, namun cairan hipotonis maupun hipertonis dapat digunakan. Untuk meminimalisasi iritasi pembuluh darah, larutan hipertonis diberikan dalam kecepatan yang lambat.

Selasa, 16 Juli 2013

Pemeriksaan Umum Pada Kucing

PEMERIKSAAN KUCING

LEARNING OBJECTIVE
  1. PEMERIKSAAN FISIK PADA KUCING
  2. MACAM-MACAM EKTOPARASIT PADA KUCING
  3. DIAGNOSA TERHADAP EKTOPARASIT

Pemeriksaan Fisik Pada Kucing
Umum
Setelah dilakukan sinyalemen/registrasi dan anamnesa maka selanjutnya dilakukan pemeriksaan umum yang meliputi;
Inspeksi dan adspeksi diantaranya melihat, membau, dan mendengarkan tanpa alat bantu. Diusahakan agar hewan tenang dan tidak curiga kepada pemeriksa. Inspeksi dari jauh dan dekat terhadap pasien secara menyeluruh dari segala arah dan keadaan sekitarnya. Diperhatikan pula ekspresi muka, kondisi tubuh, pernafasan, keadaan abdomen, posisi berdiri, keadaan lubang alami, aksi dan suara hewan (Boddie. 1962).
Pulsus, temperatur dan nafas; Pulsus diperiksa pada bagian arteri femoralis yaitu sebelah medial femur (normal: 92-150/menit). Nafas diperiksa dengan menghitung frekuensi dan memperhatikan kualitasnya dengan melihat kembang-kempisnya daerah thoraco-abdominal dan menempelkan telapak tangan di depan cuping bagian hidung (normal: 26-48/menit). Temperatur diperiksa pada rectum dengan menggunakan termometer (normal: 37,6-39,4) (Boddie. 1962).
Selaput lendir.
Conjunctiva diperiksa dengan cara menekan dan menggeser sedikit saja kelopak mata bawah. Penampakan conjunctiva pada kucing tampak pucat. Membran mukosa yang tampak anemi (warna pucat) dan lembek merupakan indikasi anemia. Intensitas warna conjunctiva dapat menunjukkan kondisi peradangan akut seperti enteritis, encephalonitis dan kongesti pulmo akut. Cyanosis (warna abu- abu kebiruan) dikarenakan kekurangan oksigen dalam darah, kasusnya berhubungan dengan pulmo atau sistem respirasi. Jaundice (warna kuning) karena terdapatnya pigmen bilirubin yang menandakan terdapatnya gangguan pada hepar. Hiperemi (warna pink terang) adanya hemoragi petechial menyebabkan hemoragi purpura (Boddie. 1962).

Sistemik
Sistem Pencernaan Pakan/minum diberikan untuk melihat nafsu makan dan minum. Kemudian dilihat juga keadaan abdomen antara sebelah kanan dan kiri. Mulut, dubur, kulit sekitar dubur dan kaki belakang juga diamati, serta cara defekasi dan tinjanya.
Mulut, Pharynx, dan Oesophagus; Mulut kucing dibuka dengan menekan bibir kebawah gigi atau ke dalam mulut, dan dilakukan inspeksi. Bila perlu, tekan lidah dengan spatel agar dapat dilakukan inspeksi dengan leluasa seperti bau, mulut, selaput lendir mulut, pharynx, lidah, gusi, dan gigi-geligih serta kemungkinan adanaya lesi, benda asing, perubahan warna, dan anomali lainnya. Oesophagus dipalpasi dari luar sebelah kiri dan pharynx. (Boddie. 1962).
Abdomen; Inspeksi dilakukan pada abdomen bagian kiri dan kanan dengan memperhatikan isi abdomen yang teraba serta dilakukan auskultasi dari sebelah kanan ke kiri untuk mengetahui peristaltik usus. Lakukan pula eksplorasi dengan jari kelingking, perhatikan kemungkinan adanya rasa nyeri pada anus atau rektum, adanya benda asing atau tinja yang keras. (Boddie. 1962).

Sistem Pernafasan
Adanya aksi-aksi atau pengeluaran seperti batuk, bersin hick-up, frekuensi dan tipe nafasnya perlu diperhatikan.
Hidung; Perhatikan keadaan hidung dan leleran yang keluar, rabalah suhu lokal dengan menempelkan jari tangan pada dinding luar hidung. Serta lakukanlah perkusi pada daerah sinus frontalis.
Pharynx, Larinx, Trakea; Dilakukan palpasi dari luar dengan memperhatikan reaksi dan suhunya, perhatikan pula limfoglandula regional, suhu, konsistensi, dan besarnya, lalu bandingkan antara limfoglandula kanan dan kiri.
Rongga dada; Perkusi digital dilakukan dengan membaringkan kucing pada alas yang kompak, dan diperhatikan suara perkusi yang dihasilkan. Palpasi pada intercostae lalu perhatikan adanya rasa nyeri pada pleura dan edeme subcutis. (Boddie. 1962).

Sistem Sirkulasi
Diperhatikan adanya kelainan alat peredaran darah seperti anemia, sianosis, edema atau ascites, pulsus venosus, kelainan pada denyut nadi, dan sikap atau langkah hewan. Periksa frekuensi, irama dan kualitas pulsus atau nadi, kerjakan pemeriksaan secara inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi pada daerah jantung (sebelah kiri). Perhatikan pula adanya pulsasi di daerah vena jugularis dengan memeriksa pada 1/3 bawah leher (Boddie. 1962).

Sistem Limphatica
Dilakukan inspeksi, untuk mengetahui kemungkinan adanya kebengkakan limfoglandula. Limfoglandula yang dapat dipalpasi pada kucing yaitu; lgl. submaxillaris, lgl. parotidea, lgl. retropharyngealis, lgl. cervicalis anterior, lgl. cervicalis medius, lgl. cervicalis caudalis, lgl. prescapularis, lgl. axillaris (dapat teraba jika kaki diabduksikan), lgl. inguinalis, lgl. superficialis (pada betina disebut lgl. supramammaria), lgl. poplitea, lgl. mesenterialis. Palpasi dilakukan di daerah lgl, dengan memperhatikan reaksi, panas, besar dan konsistensinya serta simetrinya kanan dan kiri (Boddie. 1962).

Sistem Lokomotor
Perhatikanlah posisi, cara berdiri dan berjalan hewan. Periksalah musculi dengan membandingkan ekstremitas kanan dan kiri. Serta melakukan palpasi. Perhatikan pula suhu, kontur, adanya rasa nyeri dan pengerasan. Pemeriksaan tulang seperti musculi diperhatikan bentuk, panjang dan keadaan. Persendian diperiksa dengan cara inspeksi cara berjalan dan keadaan persendian, lakukanlah palpasi apakah ada penebalan, cairan (pada kantong synovial ataukah pada vagina tendinea) (Boddie. 1962).

Organ Uropoetica
Perhatikanlah sikap pada waktu kencing. Amati air seni (kemih) yang keluar, warnanya, baunya dan adanya anomali (darah, jonjot, kekeruhan dan lain sebagainya).
Ginjal; Kucing diperiksa denagn melakukan palpasi pada daerah lumbal. Pada kucing ginjalnya menggantung seperti kue bakpia atau mainan yoyo. Perhatikan reaksi, besar, konsistensi dan simetrinya.
Vesica urinaria; Palpasi rongga perut pada waktu isi, kosongkan dengan kateter, palpasi pada keadaan kosong dari kemih, raba kemungkinan adanya benda asing (batu, tumbuh ganda) atau adanya pembengkakan/penebalan dinding vesica urinaria.
Kateterisasi/pengambilan urin; Kateter diambil sesuai dengan kelamin dan besar hewan. Kateter dimasukkan secara legeartis (kateter steril, dengan lubricant yang steril, tidak megiritasi dan mengandung antiseptika).
Pemeriksaan urin; Seperti pemeriksaan fisik, warna, kekentalan, adanya benda-benda yang mencurigakan dan bau. Pada pemeriksaan laboratorium, minimal harus dilakukan pemeriksaan protein, pH, dan endapan, bila perlu ambil darahnya untuk pemeriksaaan urea (BUN; blood urea nitrogen) dan kreatinin (Boddie. 1962).

Sistem Syaraf
Syaraf pusat
  1. N. olfactorius (pembau). Pada anjing dan kucing dengan cara mendekatkan ikan, daging dan lain sebagainya yang merangsang syaraf pembau tanpa mendengar atau melihat.
  2. N. opticus (penglihatan). Gerakkan jari telunjuk di muka matanya, perhatikan apakah hewan mengikuti gerakan telunjuk, dan perhatikan reaksi pupil.
  3. N. oculomotorius, N. trochlearis, N. abducens. Perhatikan pergerakan palpebrae atas, dan gerakan bola mata serta pupil. Untuk pemeriksaan pupil tutup salah satu mata, buka cepat dan perhatikan reaksinya terhadap sinar.
  4. N. trigeminus untuk sensorik, mototrik, dan sekretorik. Lakukan rangsangan dan perhatikan reaksinya pada otot-otot daerah kepala dan mata, perhatikan saliva dan lakrimasi. Perhatikan adanya hyperaesthesi, paralisa dan adanya sekresi yang berlebihan atau berkurang, perhatikan cara mastikasi juga.
  5. N. facialis (wajah). Perhatikan kontur m. facialis, apakah lumpuh bilateral atau muka/bibir menggantung sebelah pada kelumpuhan unilateral.
  6. N. auditorius (pendengaran/keseimbangan). Perhatikan apakah hewan miring sebelah, sempoyongan, dan panggil namanya. Pada telinga pakai lampu (penlight) atau otoscope, periksa adanya radang, cairan, kotoran, dan pertumbuhan abnormal.
  7. N. glossopharingeal. Pada anjing buka mulut rangsang bagian belakang pharynx. Pada hewan besar perhatikan cara menelan.
  8. N. vagus (organ dalam) untuk sensorik dan motorik, pada jantung kerjanya inhibitor.
  9. N. spinal accessories. Perhatikan scapulae, pada paralisa unilateral salah satu scapulae menggantung (kelumpuhan syaraf yang menginervasi m. trapezius/m. sternocephalicus).
  10. N. hypoglossus. Perhatikan lidah apakah menjulur keluar (paralisa bilateral) atau menjulur ke salah satu mulut (paralisa unilateral) (Boddie. 1962).
Syaraf Perifer
Perhatikan aktifitas otot, stimulasi dengan meraba, memijit, menusuk, mencubit dengan jari atau arteri klem atau pinset chirurgis.
Reflex superficial; Conjungtiva (untuk serabut sensorik dari cabang ophthalmic dan cabang maxillaries syaraf cranial V). Cornea (untuk serabut sensorik dari cabang ophthalmic dan maxillaris cabang syaraf cranial V). Pupil (N. opticus: sensorik, N. oculomotorius: motorik). Perineal (N. spinalis) sentuh perineum, perhatikan reaksinya. Pedal (arcus reflex): sentuh, pijit, pinset (cubit) telapak kaki/interdigiti, perhatikan reaksi menarik pada kaki.
Reflex profundal; Patella, pada hewan kecil dilakukan dalam keadaan berbaring, pukul pada ligamentum patellae mediale. Bila reflex bagus m. quardriseps femoris akan berkontraksi mendadak/menendang. Tarsal, lakukan perkusi pada tendo achilles, bila refleksnya bagus maka m. gastrocnemius akan berkontraksi (tampak menendang).
Reflex organic; Menelan (koordinasi neuromuscular di daearah pharynx dan oesophagus, gangguan mekanisme ini terjadi pada tetanus, keracunan strichnin, tetani, paralyse N. XII dan N. X). respirasi (pusat reflex di medulla oblongata, otak, medulla spinalis daerah thorax). Defekasi (syaraf yang menginervasi spincter ani) (Boddie. 1962).


Macam-Macam Ektoparasit Pada Kucing
Tungau (Mites)
  • Demodex canis
  • Sarcoptes scabiei var canis
  • Notoedres cati
  • Otodectes cynotis
  • Pneumonyssus caninum
  • Trombicula minor; T. sarcina
  • Acomatacarus australiensis
  • Cheyletiella parasitovorax; C. yasguri
Pinjal (fleas)
  • Ctenocephalidis canis; Ct. felis
  • Pulex irritans
  • Leptopsylla musculi
  • Notopsyllus fasciatus
  • Xenopsylla cheopis
  • Pygiopsylla cangrua
  • Spilopsyllus cuniculi
  • Echidnophaga myrmecobii; E. perilis
  • E. gallinacea
Pinjal (lice)
  • Trichodectes canis
  • Heterodoxus spiniger; H. longitarsus
  • Linognathus setosus
Caplak (ticks)

  • Ixodes holocyclus; I. australiensis;
  • I. cornuatus, I. myrmecobii; I. tasmani
  • Boophilus microplus
  • Haemaphysalis bancrofi; H. longicornis
  • Rhipicephalus caungineus
  • Amblyomma triguttatum queenslandense;
  • Am. t. triguttatum
  • Aponomma auruginans
  • Ornithodorus gurneyi
Lalat (flies)
  • Stomoxys calcitrans
Nyamuk (mosquitoes)
  • Anopheles bancrofi; An. farrauti
  • An. annulipes
  • Aedes theobadi; Ae. vittiger; Ae. albothorax;
  • Ae. aegyt; Ae. vigilax culex annulirostris;
  • Cx. molestus; Cx. fatigans; Cx. australicus
  • Coquillettidia linealis. Subronto., 2006).

Diagnosa Terhadap Ektoparasit
Penetuan diagnosis pasti dilakukan dengan memeriksa saluran telinga dengan otoskop, setelah dibersihkan dari eksudat dan serumen dengan larutan perhidrol (H2O2) 3% atau larutan pencair serumen, yang tersusun dari propilen glikol, asam malat, asam salisilat dan asam benzoat. Parasit juga dapat diperoleh dengan cara memasukkan cairan minyak ke dalam saluran telinga, telinga dimasase, lalu disedot secara mikroskopik. Karena adanya radang maka keluarlah eksudat radang, yang dengan infeksi kuman akan menghasilkan leleran nanah dengan bau yang menusuk. Oleh rasa nyeri dan gatal, kepala digeleng-gelengkan dan bila hanya satu telinga yang menderita posisi kepala akan miring dengan telinga yang menderita akan lebih rendah (Subronto., 2006).

Handling & Restrain Pada Kucing
Cara handling & restrain dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu manual dan kimia.
Cara handling & restrain dengan bahan kimia seperti;

a. Mayor transquillezer (untuk transportasi hewan karena menimbulkan efek menenangkan)
  • Golongan Phenotiazine: klorpromazine, promazin, prometazin
  • Golongan Butyrophenon: haloperodrol, droperidrol
  • Golongan Alkaloid : reserpin, zylasin
b. Minor transquillezer (sebagai pengendali kerisauan dan histeria)
  • Benzodiazepam
  • Medobromad
Kedua macam obat ini menyebabkan sedasi, hewan acuh, kurang responsif, dan terjadi pengurangan aktivitas lokomotor, diberikan dengan cara PO (per-oral), IP (intra-peritoneum), IM (intra-muscular), IV (intra-vena), dan SC (sub-cutan) (Rock., 2007).



DAFTAR PUSTAKA

Anonim., 1998. http://www.doctordog.com/catbook/cathand.html. 26/5/2009. 8:31:44 PM

Boddie., G.F. 1962. Diagnostic Methods in Veterinary Medicine. Philadelphia: J.B. Lippincott Company.

Rock., A. 2007. Veterinary Pharmakologi. London: Elsecler

Subronto., 2006. Penyakit Infeksi Parasit Dan Mikroba Pada Anjing Dan Kucing. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Kamis, 04 Juli 2013

Teknik Tarung Ayam Bangkok

1. Teknik Pukulan Satu

Ayam bangkok yang memiliki jurus ini fisiknya terkenal kuat, dadanya tegap, serta pundak dan lehernya tidak beruas. Di arena adu ayam, ayam ini sering disebut berian atau di Thailand disebut mai li. Para petaruh jarang yang menjagokan ayam jenis ini, karena pukulan yang dikeluarkan hanya satu persatu. Namun, ketika pukulan tersebut tepat mengenai lawannya, dapat dipastikan lawan tersebut akan kaget dan terpojok. Teknik pukulan yang biasa dipakai adalah pukul depan dan pukul serong.

2. Teknik Pukulan Seri

Gaya bertarung pukulan seri ditandai oleh banyaknya pukulan yang terlontar dengan cepat tetapi terkarang kurang akurat. Jika ayam tersebut berasal dari induk yang pernah menjadi jagoan kalangan, pukulannya sangat akurat sehingga tidak akan lama menghabisi lawan-lawannya. Ayam bangkok dengan gaya bertarung seperti ini biasanya memiliki gerakan yang sangat lincah, dan lebih suka memukul lawannya dari arah depan. Di Thailand ayam ini terkenal dengan nama mai dien.

3. Teknik Kunci PukulGaya bertarung seperti ini sangat ditakuti dan sangat sulit dipukul oleh lawan karena mampu mengunci gerakan kepala dan leher lawan. Caranya adalah menindih kepala dan leher lawan sehingga lawan mengalami kesulitan mencari kepala musuh. Di kalangan, ayam tipe ini disebut ngalungin. Pukulan serong adalah senjata terbaiknya untuk memukul balik lawan. Jika terkena pukulan ini, bagian atas leher dan kepala lawan bisa robek atau bengkak. Di Thailand, ayam aduan tipe ini disebut mai rau.
255) 1px 1px 0px;">
4. Teknik Pukulan BelakangGaya bertarung ayam ini termasuk unik, karena suka menyerang dan memukul lawannya dari arah belakang atau terkenal dengan istilah ngonde. Selain terkenal sangat ampuh dan mematikan, pukulan dari belakang juga sulit diantisipasi lawan. Ketika bertarung, ayam akan masuk dan mematuk kepala lawan, lalu dengan gerakan yang cepat memutar badan dan mematuk kepala lawan dari belakang. Di Thailand, ayam aduan dengan gaya bertarung seperti ini disebut may deo.
5. Teknik Pukulan Teleh atau JanggutSebelum melontarkan pukulah teleh, ayam akan memainkan kepalanya di bawah leher lawan. Setelah itu, dari bawah dagu lawan, ia melepaskan pukulan yang sangat keras. Kekuatan pukulan tersebut menjadi dua kali lipat karena tenaga lawan yang bersiap untuk melakukan pukulan ikut tersedot sehingga bebannya menjadi dua kali lipat. Di Thailand, ayam ini disebut mai u.
6. Teknik NgoyorGaya bertarung tipe ini termasuk yang paling buruk, sebab musuh dapat dengan mudah memukul kepala yang sering berada di bawah. Namun, jika posisi kepalanya sangat rendah, musuh akan mengalami kesulitan untuk melakukan pukulan. Ayam dengan gaya bertarung tipe ini hanya memiliki senjata andalan berupa pukulan satu. Jika tidak memiliki pukulan satu yang mematikan, ayam yang di Thailand disebut mai day do ini jarang diminati.

Mengenal Lebah Madu

Mengenal Lebah Madu

Lebah adalah jenis insekta yang hidup secara berkelompok (koloni) seperti bangsa semut, rayap dan sejenisnya. Jumlah populasinya sangat tergantung dari jenis lebah ratunya. Lebah madu unggul asal eropa populasinya 10.000 sampai 100.000 ekor perkoloni sedang lebah lokal 20.000 sampai 40.000 ekor perkoloni (B. Sarwono, 2001).
Jumlah populasi ini juga sangat bergantung pada kualitas dan potensi lebah ratu. Kemampuan bertelur setiap lebah ratu tidak sama tergantung dari pemeliharaan dan pembudidayaan. Namun lebah memiliki keunikan tersendiri. Kelompok lebah tak ubahnya seperti kehidupan sosial manusia.



Dalam suatu koloni lebah terdapat 3 kasta yang dipimpin oleh ratu lebah dan terdapat ribuan ekor lebah pekerja dan lebah jantan membangun sarang bersama sama. Mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas masing masing. Jika sarang sarang telah dibangun maka ratu lebah akan bertelur sebanyak banyaknya. Karena itu setiap periode koloni lebah akan bertambah.Secara sekilas antara lebah ratu, lebah jantan dan lebah pekerja tak ada perbedaan. Tetapi jika diamati secara seksama, maka ketiga golongan lebah dalam satu koloni memiliki beberapa perbedaan. Susunan dan ukuran tubuh masing masing golongan lebah disesuaikan dengan tugas yang dilaksanakan oleh lebah itu. Misalnya lebah ratu, karena tugasnya hanya bertelur, maka tubuhnya lebih besar dari lebah jantan dan lebah pekerja. Sedangkan lebah jantan ukurannya lebih besar dari lebah pekerja. Jadi lebah pekerja memiliki bentuk tubuh yang paling kecil.



A. LEBAH RATU
Sepanjang hidupnya, lebah ratu hanya bertugas memeriksa sel sel (lubang lubang) sarang. Jika didapati sel masih kosong, lebah ratu segera memasukkan perutnya kedalam dan meletakkan telur.

1. Fungsi Lebah Ratu
Suatu koloni dianggap ideal jika memiliki satu lebah ratu dan tidak ada rajanya. Jika ada 2, ke 2 ratu ini akan berkelahi memperebutkan posisi ratu. Lebah inilah yang akan mencetak berpuluh puluh ribu lebah yang meliputi lebah jantan, lebah pekerja dan ratu muda. Sepanjang hidupnya lebah ratu tidak pernah meninggalkan sarangnya. Lebah ratu merupakan satu satunya lebah petelur seumur hidup karena ia hanya hidup untuk bertelur. Ia merupakan mesin petelur untuk menjamin kelestarian koloni lebah. Jenis kelamin telur ditentukan oleh beberapa hal diantaranya ruangan, pakn, iklim atau cuaca dan tingkah laku lebah ratu.
2. Kawin Satu Kali
Lebah ratu hanya mengalami perkawinan sekali dalam hidupnya yaitu pada wl kedewasaannya. Pada masa perkawinan, lebah ratu yang masih muda akan memilih salah satu diantara ratusan ekor lebah jantan yang paling kuat untuk mengawininya
3. Asal Lebah Ratu
Ratu lebah dihasilkan oleh lebah ratu sebelumnya (induk ratu). Mula mula induk ratu bertelur yang kemudian menetas dan menjadi lebah pekerja dan lebah jantan. Tapi tak menutup kemungkinan suatu ketika dari sekian banyak telur itu akan menetas seekor bakal ratu lebah.
B. LEBAH PEKERJA
Lebah pekerja merupakan lebah penghuni sarang yang paling banyak jumlahnya dibandingkan dengan lebah jantan. Lebah pekerja adalah lebah betina yang alat reproduksinya tidak sempurna atau steril sehingga tidak dapat bertelur dan pakan yang diterima ketika masih berwujud larva berbeda dengan pakan yang diterima larva lebah ratu (Sarwono, 2001), sehingga perkembangannya berbeda.
class="Apple-style-span" style="line-height: 21px;">
1. Jumlah Lebah Pekerja
Dalam satu sarang lebah madu, lebah pekerja dapat mencapai jumlah ribuan ekor, lebih banyak daripada jumlah lebah jantan.
2. Fungsi Lebah Pekerja
Di dalam sarang, setiap lebah pekerja mempunyai tugas tertentu. Kegiatan yang dilakukan tidak pernah berhenti selama hidup didalam koloni. Lebah pekerja yang baru dilahirkan langsung mendapat tugas yang sangat berat yaitu membersihkan sarangnya agar dapat digunakan kembali. Tapi pekerjaan ini hanya berlangsung 3 hari (Bambang, 1999).
Menurut Sarwono, 2001, ketika berumur 3 – 10 hari, lebah pekerja bertugas menjaga dan memberi pakan kepada larva. Mereka membuat pakan khusus yang sangat dibutuhkan oleh larva. Pada saat ini lebah pekerja disebut sebagai lebah perawat dan tugasnya berlangsung 6 – 7 hari.
Selanjutnya lebah pekerja mendapat tugas baru yaitu memoles sisiran sarang dengan lilin. Lilin lebah dihasilkan melalui kelenjar lilin lebah pekerja yang bertugas membangun sarang. Beberapa hari kemudian, lebah pekerja mulai menyimpan nektar, tepungsari dan royal jelly yang dibawa oleh teman temannya untuk persediaan. Pada saat itu ia disebut sebagai lebah pengolah madu. Tugasnya memproses nektar menjadi madu, memeram madu dan membuat campuran madu dengan tepungsari (Hadiwiyoto, 1980).
Tugas lebah pekerja diluar sarang antara lain mencari dan mengumpulkan nektar, tepungsari dan royal jelly. Sepanjang hari lebah pekerja pulang pergi dari tempat yang banyak sumber makanan kesarangnya. Lebah pekerja terbang mencari bunga bunga dan sumber air disekitar sarangnya. Bahkan disaat musim bunga telah berlalu, ia terbang ketempat yang jarak dengan sarangnya relatif sangat jauh untuk mendapatkan sumber nektar.
Lebah inilah yang paling sering dilihat orang ketika terbang dari satu bunga ke bunga yang lain. Jika menemukan bunga yang mengandung nektar, maka lebah tersebut langsung memberitahukan kepada lebah lainnya. Setelah mengumpulkan nektar maka lebah tersebut akan kembali kesarangnya dan memasukkan nektar yang telah dikumpulkannya kedalam bilik serbuksari.
3. Kecepatan Terbang Lebah Pekerja
Menurut Rismunandar, 1980, lebah pekerja dapat terbang dengan kecepatan 65 Km perjam dengan jarak yang ditempuh sejauh 46 Km dan kecepatan getaran sayapnya 250 kali perdetik. Gerakan sayap diatur oleh otot otot dadanya. Jika otot dijulurkan kebawah, sayapnya akan membentang keatas. Sedangkan jika ototnya ditarik keatas sayapnya akan menurun.
C. LEBAH JANTAN
Menurut Hadiwiyoto, 1980, lebah jantan mempunyai ukuran tubuh yang paling besar dan lebih ribut dibandingkan lebah ratu dan lebah pekerja. Walaupun besar namun panjang tubuhnya tidak melebihi panjang tubuh lebah ratu dan lebih besar dari lebah pekerja serta warnanya kehitam hitaman dan suara dengungnya lebih keras. Lebah jantan tidak memiliki sengat, mempunyai lidah yang pendek dan digunakan untuk mengambil pakan dari lebah pekerja dan dari sel penyimpanan madu didalam sarang. Lebah jantan tidak memiliki kantong pollen, sekresi lilin dan kelenjar bau. Lebah jantan tidak memiliki pekerjaan didalam sarang, tetapi berfungsi untuk mencari lebah ratu perawan diluar sarang.
1. Penghuni Sarang Yang Malas
Lebah jantan merupakan lebah penghuni sarang yang malas. Sangat doyan makan itupun disuaoi oleh lebah pekerja. Lebah jantan hampir tidak pernah keluar sarang kecuali diusir oleh lebah pekerja, perkelahian antar sesama dalam satu koloni atau karena hari cerah dan berlomba untuk mengawini ratu baru. Didalam sarang ia bertugas untuk menjaga sarang, membersihkan sarang dari kotoran dan beberapa tugas ringan lainnya.
2. Fungsi Lebah Jantan
Fungsi utama lebah jantan adalah mengawini calon lebah ratu. Dari sekian banyak lebah jantan, hanya satu lebah yang bisa mengawini lebah ratu dan itu sudah cukup untuk membuahi sekitar 20 juta telur (Rismunandar, 1980). Setelah kawin, lebah jantan mati karena kehabisan tenaga.
3. Jumlahnya Dibatasi
Setelah perkawinan terjadi, lebah jantan yang tidak terpilih untuk mengawini lebah ratu diabaikan oleh sesama penghuni sarang. Mereka dianggap tidak berguna lagi. Disaat musim paceklik, lebah pekerja akan mengusirnya keluar sarang. Lebah jantan yang tidak bisa lagi mencari pakan itu akan segera terlantar dan mati kelaparan. Yang mencoba masuk kembali akan diserang hingga tewas.
Dalam satu kelompok lebah besar, rata rata terdapat 200 – 300 ekor lebah jantan, lebah jantan itu tidak dipedulikan oleh lebah ratu yang sudah kawin dan bertelur.

Rabu, 03 Juli 2013

Cara Beternak Ayam Serama

Cara Budidaya Ayam Serama, Ayam serama  mulai tenar pada tahun 1990 melalui kontes pertama yang diselenggarakan di Perlis. Dalam perlombaan Wee Yean Een tampil sebagai salah satu juri. Selain di Malaysia kontes ayam serama juga banyak digelar di Thailand. Di Indonesia Serama mulai dipertandingkan pada tahun 2004 di Ancol, Jakarta. Penggemar ayam serama berkumpul dalam sebuah wadah bernaman Persatuan Pelestari Ayam Serama Indonesia (P2ASI).
Ayam serama adalah ayam terkecil di dunia yang berasal dari malaisia. Ayam ini sangat menyenangkan untuk dipelihara karena pandai memikat hati dengan gayanya yang penuh aksi. Jika kita perhatikan ayam ini segera mengangkat dada dan meluruskan ekornya tegak keatas hingga 90 derajat serta mengibaskan kedua sayapnya.
Cara merawat serama tidak sulit dan tak berbelit-belit. Kebutuhan hidupnya sama seperti ayam buras. Menurut pengakuan Ir. Rudiasfie Sjofinal peternak ayam serama di Jakarta ayam cebol ini memang sedikit sukar dikembang-biakkan. Ukuran kakinya pendek menyebabkan pejantan sulit melakukan penetrasi ketika hendak kawin. Akibatnya, proses percintaan menjadi tidak mesra dan sering tidak tepat mengenai sasaran.
Cara beternak ayam serama harus dilakukan dengan intensif. Pemberian pakan bisa menggunakan pakan dedak yang tiap harinya diberikan minum vitamain. Kandang harus terlindung dari hujan, karena ayam ini mudah sekali terkena penyakit jika kandangnya kuarang memenuhi sarat.



Rudi sering membantu ayam pejantan nangkring di atas ayam betina. Teknik pengawinan ini dilakukan dengan cara memegang ayam betina lalu menyodorkanya ke depan pejantan. Syaratnya, kedua mempelai harus benar-benar sudah siap kawin. Induk betina siap dipinang pada berusia 5 – 6 bulan. Serama betina seperti itu biasanya berperilaku jongkok jika dipegang punggungnya. Sedangkan usia subur pejantan berkisar pada umur 4 hingga 5 bulan.


Rudi juga menerapkan teknik kawin gilir. Dalam metode ini ayam betina dipaksa melayani 3 ekor pejantan. Penggiliran dilakukan secara berselang sekitar 2 – 3 jam. Melalui cara perkawinan seperti itu diharapkan peluang keberhasilan bisa diperbesar.
Meski ukuran tubuhnya kecil, serama termasuk jenis ayam bernafsu birahi tinggi. Ia tak gentar dan tak segan-segan jatuh cintrong kepada ayam berbadan lebih gede. Menurut Johan, peternak ayam dari Bekasi, serama mulai belajar kawin ketika berusia 3 bulan. Pejantan muda sehat harus bisa menyalurkan hasrat bercintanya sebanyak 6 – 8 kali setiap hari. Nafsu birahi serama memuncak ketika cuaca mendung, atau pagi dan sore hari.
Kesuburan ayam serama sangat dipengaruhi oleh kesehatan fisik. Cuaca terlalu dingin bisa menurunkan kemampuan ayam betina menghasilkan telur. Sebab sebagian besar pakan digunakan untuk produksi energi guna mempertahankan panas badan. Jadi, ayam serama yang dipelihara di daerah dingin harus memperoleh pakan dengan kandungan karbohidrat tinggi. Semisal jagung.
Sebagai hidangan tambahan, Rudi selalu menyuguhkan menu tambahan berupa jangkrik, dan tauge kepada ayam-ayamnya. Setiap seminggu sekali Rudi juga memberi ayamnya vitamin E.
Cara praktis yang lain dilakukan oleh Albert Tan Swee Guan peternak ayam serama asal Selangor, Malaysia. Ia tak pernah memberi menu tambahan aneh-aneh kepada ayam peliharaannya. Menurut pria berkacamata tersebut, pakan ayam petelur saja sudah cukup. Pabrik sudah meracik pakan tersebut sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi yang diperlukan ayam. Albert selalu memberi pakan 2 kali dalam sehari kepada ayamnya. Yaitu di pagi hari dan malam hari sekitar pukul 8. “Itu Chiken feed sudah dikaji sesuai untuk ayam, jadi you tak payah bagi apa-apa lagi,”terang pria tersebut dengan logat melayu.
Telur gagal menetas termasuk salah satu hambatan budidaya ayam serama. Dua kunci penting yang tak boleh dilupakan saat menetaskan telur ayam serama yaitu suhu dan kelembapan. Suhu penetasan tidak boleh melebihi atau kurang dari 37,5°C – 38°C. Kelembapan harus selalu disesuaikan dengan usia telur. Minggu pertama hingga minggu ke dua kelembapan diatur pada kisaran 65% – 70%. 2 – 3 hari menjelang menetas, kelembapan harus ditambah hingga kisaran 95% – 100%. Derajat kelembaban bisa diukur dengan Hygro meter. Piranti ini biasanya sudah ada pada alat penetas. Kondisi udara terlalu kering membikin kulit telur jadi keras. Akibatnya anak ayam kesulitan memecah cangkang telur. Kalau sudah seperti itu, anak ayam bisa mati lemas gara-gara tidak bisa bernafas.
Di arena lomba, ayam serama dapat tampil prima jika birahinya sedang memuncak. Oleh karena itu, seminggu sebelum ikut kotes ia tidak boleh melihat lawan jenisnya. Jadi taruhlah serama Anda di tempat yang terisolir. Umumnya nafsu birahi serama memuncak pada usia 4 – 6 bulan.
Bulu ayam serama yang terlalu sering kawin sering rusak. Sewaktu bercumbu serama betina gemar mematok bulu leher sang pacar. Alhasil bulu wiring itu banyak yang copot sehingga serama jantan jadi botak. Hal itu bisa dicegah dengan jalan melarang serama jantan berpacaran sebelum meraih prestasi.
Selain tidak boleh kawin, ayam serama unggulan juga tak boleh terlalu gaul. Ia dilarang terlalu sering bermain di halaman alias diumbar. Menurut Gusti M. Taufik, ayam yang kerap diumbar akan mandi pasir atau kipu. Nah, hal itulah yang memicu bulu jadi acak-acakan, patah, dan warnanya kusam. Mandi pasir juga bisa bikin sisik kaki copot dan patah. Yang lebih berbahaya lagi, dikawatirkan ayam akan memakan benda-benda berbahaya. Semisal pecahan kaca, dan karet. “Ayam saya pernah mendadak lemas. Lantas setelah saya potong ternyata di dalam temboloknya ada belingnya,” sahut Rudi salah satu pelopor ayam serama di Negeri ini.
Ayam serama juga harus dilatih berkonsentrasi supaya tampil prima di atas panggung. Ia tidak boleh mematok karpet atau kabur dari panggung. Jadi ayam cebol ini harus tak jemu-jemu bergaya dan berkokok lantang di atas cat walk.
Sebetulnya merawat ayam serama ini tidak terlalu sulit juga, asal kita selalu memperhatikan aspek kebersihan dan pemberian pakan yang bagus, memang lebih bagus lagi jika pakan yang kita berikan dicapur juga dengan  konsentrat.
Cara melatih mental serama tidak susah. Sekitar 2 – 3 minggu sebelum kontes dia harus dibiasakan dengan panggung berkarpet. Basahi ayam mungil itu dengan sepotong lap. Setelah itu, taruhlah di atas meja yang diberi karpet berwarna hijau. Mengapa harus karpet berwarna hijau? Pasalnya benda tersebut sering dikira rumput. Jadi kalau ketika latihan ia sering tertipu oleh karpet hijau, diharapkan saat di panggung lomba ia ogah mematok-matok karpet lagi. Biar serama tidak kabur, tutuplah dengan kurungan. Setelah itu posisikan meja latihan di tempat yang panas.
Seusai dijemur ayam tidak boleh langsung diberi minum. Kalau hal itu dilanggar, ayam bisa diterjang penyakit ngorok. Wajahnya yang cerah mendadak berubah jadi pucat pasi. Taruhlah terlebih dulu ayam yang usai dijemur di tempat teduh selama 15 – 30 menit. Nah, setelah itu ayam baru boleh menegak segelas air segar.
Serama wajip menyantap porsi pakan pas dengan menu extra gizi. Vitamin E, Pospor dan Calsium sangat penting untuk merawat kecantikan bulu. Vitamin E banyak terkandung dalam minyak ikan. Sedangkan Calsium dan Pospor banyak terdapat dalam sotong alias kulit cumi. Extra fooding tersebut musti disuguhkan setiap hari.
Soal menu pakan serama, Rudi punya resep jitu yang layak ditiru. Setiap pagi ia selalu memberikan minuman bercampur Enervon C kepada seramanya. Ramuan tersebut harus habis sekali minum serta tidak boleh terkena terik matahari. Sebab, khasiatnya bisa hilang. Menu sarat gizi lain yang ia suguhkan yaitu 3 ekor jangkrik dan kroto. Jagung tidak boleh dihidangkan secara berlebihan. Sebab serama yang terlalu banyak menyantap jagung bisa cepat mengalami rontok bulu.
Selain penampilan menarik, serama juga harus memiliki bobot badan seringan mungkin. Jadi, diet harus diawasi secara ketat. Hindari pemberian pakan yang banyak mengandung lemak. 3 hari menjelang lomba, ayam serama disuguh beras merah atau gabah. Porsinya cukup 2 – 3 sendok makan saja. Menu itu diberikan 2 kali dalam sehari. Yaitu pada pagi dan sore hari.
Resep lain dimiliki Ajong penangkar ayam serama di bilangan Pulo Mas, Jakarta. Sebulan menjelang kontes serama hanya diberi pakan berupa gabah mini. Menu itu disodorkan dua kali sehari. Yaitu di pagi dan di sore hari.
Supaya bulu serama semakin nampak kinclong, ayam harus rajin berjemur. Acara mandi sinar matahari dilakukan mulai pukul 8 hingga pukul 10 pagi. Sebelum dijemur sebaiknya
ayam dimandikan terlebih dulu. Bahkan kalau perlu setiap sebulan sekali ayam dikeramasi dengan shampo. Kegiatan ini harus dilakukan pada saat cuaca cerah. Seusai karmas, ayam segera dihanduki dan dijemur.
Manipulasi kecantikan ternyata tidak diharamkan di dunia hobi ayam serama. Supaya tampil elok di panggung, banyak serama yang menjalani perawatan kecantikan. Semisal meluruskan bulu pedang (bulu ekor terpanjang) dengan cara diolesi air jeruk nipis, operasi plastik untuk merapikan jengger, serta merapikan bulu sayap.
Serama yang tak pernah kawin sering menderita kelainan perilaku seksual Kondisi seperti itu banyak diderita oleh serama mantan jawara. . Waspadai dan latihlah ayam tersebut kawin dengan cara sopan dan benar. Di dunia perseramaan calon kontesan pantang kawin sebelum menang. Ayam cebol itu dipingit dan dilarang berpacara lebih dulu. Mereka digembleng serta musti rajin berlatih berpose di atas panggung.
Ketika ayam kerdil telah pensiun dari arena lomba dan hendak dikawinkan, pehobi baru bisa menemui akibat yang muncul karena ayam selalu dipingit. Semisal ayam menjadi terlalu bersemangat kawin. Ada juga yang terlalu cuek tak menggubris godaan serama betina.
Ayam ini bertelur tidak terlalu banyak. Telur diambil setiap hari dan dikumpulkan selama 7 hari, selanjutnya dimasukkan mesin tetas, lama penetasan telur ini sama dengan ayam pada umumnya yaitu 21 hari. setelah ayam menetas dimasukan dalam bok yang diberi lampu pemanas sebagai indukan. Pemanas ini berfungsi sebagai ganti induk ayam betina yang memanaskan anaknya. Baru setelah 30 hari bulu mulai tumbuh komplit maka anak ayam ini bisa dimasukan dalam bok biasa.
Meskipun seekor ayam serama yang Anda pelihara hendak mengikuti lomba, bukan berarti serama tersebut tidak boleh kawin. Proses perkawinan dilakukan secara terjadwal dan tidak boleh terlalu sering. Ayam yang terlalu sering kawin bisa mengalami kerusakan bulu. Jika Anda tidak menginginkan bulu ayam jadi acak-acakan gara-gara kawin, taruhlah ayam tersebut dalam kandang umbaran beralas rumput.
Seekor serama mantan juara harus dikawinkan secara berhati-hati. Sebab jika hal ini dilakukan secara serampangan, keselamatan ayam betina bisa terancam. Menurut pengalaman Gusti M. Taufik, ayam serama yang belum pernah dikawinkan memiliki nafsu birahi yang luar biasa. Jika ayam cebol berkelamin jantan ini langsung dikawinkan tanpa perkenalan dan pemanasan lebih dulu, bisa menyebabkan ayam betina babak belur bahkan jiwanya melayang.
Tips dan trik melatih serama kawin yang sudah lama dipraktekkan Taufik layak ditiru. Nafsu birahi berlebihan dari ayam serama bisa diredakan dengan jalan memandikannya setiap pagi. Selain itu, berbagai menu yang bisa membangkitkan gariah kawin juga harus dikurangi. Pakan seperti itu umumnya mengandung protein dalam jumlah tinggi. Semisal pur, minyak ikan dan jagung.
Cara lain yang dilakukan oleh Taufik untuk mencegah perilaku seksual ayam serama yang brutal yaitu dengan jalan merangsang nafsu birahi pejantan dengan tangan. Langkah ini dilakukan sebelum pejantan dikawinkan. Umumnya serama jantan yang sedang ngebet kawin akan mengejar tangan setiap orang yang mendekatinya. “Tangan saya sering dikira ayam betina. Ayam pejantan tersebut langsung nangkring di atas tangan. Lantas cairan sperma berceceran di lengan saya,”jelas Taufik ketika ditemui di kediaman Rudi pelung.
Lakukanlah metode itu pada waktu pagi atau sore hari. Biarkan serama jantan melampiaskan nafsu birahinya di atas tangan Anda. Setelah itu beri waktu sekitar 10 – 15 menit untuk beristirahat, kemudian rangsang kembali ayam jantan tadi. Setelah menjalani 2 – 3 kali rangsangan buatan, serama jantan baru boleh kawin. Nah, cara tersebut bisa membuat serama jantan menjadi lebih mesra saat mengajak bercinta sang Betina.
Metode lain yang dilakukan oleh Taufik untuk melatih ayam serama kawin yaitu dengan jalan menaruh kedua ayam yang akan dijodohkan dalam kandang terpisah. Sangkar calon mempelai itu tidak boleh terlalu berdekatan dulu. Setelah perilaku ayam jantan nampak tidak ugal-ugalan lagi, sangkar itu baru boleh didekatkan. Nah, mereka baru bisa dicampur jika sudah nampak akur.
Korban jiwa bisa dicegah dengan jalan menjodohkan ayam serama jomblo dengan serama betina siap kiawin. Umumnya ayam betina siap kawin ditandai dengan perilaku jongkok sewaktu dipegan punggungnya. Induk betina seperti itu tidak terlalu banyak cing-cong dan pasrah ketika diajak bercinta. Jika Anda masih khawatir dengan perilaku urakan serama jantan, pegang induk betina lalu sodorkan berlahan-lahan ke depan serama jantan. Teknik kawin paksa seperti ini disebut sebagai kawin dodokan.
Lain halnya dengan Hengki Kumis, hobiis ayam serama di Jakarta, menurutnya ayam serama yang tidak pernah dikawinkan sejak kecil bisa menderita penurunan gairah seksual. Ayam seperti ini tidak akan mudah tertarik dengan lawan jenisnya. Bahkan ketika dicampur, tanpa basa-basi ia langsung menghajar serama betina secara membabi-buta.
Ayam loyo bisa dirangsang dengan menu kaya protein dan mengandung bahan penghangat badan. Semisal kecambah, vitamin E dan Jahe. “Biar hangat jahe disuguhkan setiap malam. Dosisnya cukup sebesar kelingking jari saja. Tauge dihidangkan pada siang hari,” terang Hengki.
Pejantan serama yang loyo juga harus dibiasakan bergaul dengan serama betina. Campurlah mereka dalam sebuah kandang umbaran berukuran 1,5 m x 3 m. Tiap kamar dihuni 1 pejantan dan 2 – 3 ekor betina. Kira-kira dua minggu kemudian, serama jantan tadi sudah “gaul” dan senang mejeng.
Dalam perawatan rutin harian, pemberian pakan dan membuang pakan sisa kemarin, memberi air minum baru dan membersihkan tempat minum setiap hari. Sebab penyakit biasanya banyak bersarang pada tempat pakan atau air minum yang jarang dibersihkan. Kotoran dibersihkan setiap hari dan ayam dimandikan juga setiap hari. Dengan memandikan ayam ini, menjadikan ayam kita menjadi semakin jinak dan nurut dengan kita.

Tentang Ayam serama:
  1. Dipercaya berasal dari kelantan malaisia
  2. hasil persilangan dari berbagai jenis ayam
  3. Nama serama berasal dari kata Sri Rama dan pada mulanya hewan ini hanya dipelihara dikalangan istana saja.
  4. Bisa berumur hingga 15 tahun
  5. Berat ideal adalah dibawah 500 gram atau 1/2 kg.
  6. Ciri serama yang bagus adalah ekor yang cantik, berdada tegak kepak syap lurus ke bawah.
  7. Hewan peliharaan yang jinak, manja dan mengenal pemeliharanya.
  8. Mempunyai gelagat yang menarik, seperti berjalan mundur kebelakang.