Kamis, 03 Oktober 2013

Budidaya Ternak Kerbau

Budidaya Ternak Kerbau

Kerbau sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu, bahkan lebih dahulu populer dibandingkan dengan sapi. Daging kerbau memang memiliki nilai gizi yang baik, walaupun saat ini daging yang tersedia dipasaran lebih banyak daging sapi namun masih banyak yang menggunakan daging kerbau sebagai bahan dasar masakannya. Budidaya ternak kerbau masih banyak dilakukan di daerah-daerah baik perorangan maupun skala besar.

Budidaya ternak kerbau yang dilakukan oleh peternak kecil biasanya juga di sewakan untuk membajak sawah. Sedangkan untuk peternakan kerbau sekala besar sudah sangat jarang dan digantikan dengan ternak sapi, biasanya masih ada didaerah yang memiliki tanah kurang subur untuk pertanian seperti NTT dan NTB.

Memulai Budidaya ternak kerbau

Pemilihan Bibit
Anak ternak. Ternak kerbau betina dapat melahirkan anak setiap tahun. Selang waktu beranak (calving interval) adalah antara 12-18 bulan. Anak ternak yang lahir merupakan produksi paling potensial bagi pengembangan usaha.

Langkah terpenting dalam budidaya ternak kerbau adalah pemilihan bibit, ada beberapa jenis bibit kerbau yang bisa dipilih
* Kerbau Murrah (Kerbau asal India, warna hitam / kelabu kehitaman)
* Kerbau Nilli / Kerbau Ravi (asal India, warna hitam / coklat tua)
* Kerbau Surti (Kerbau asal India, warna hitam / coklat)
* Kerbau Belang / Kerbau Tedong Bonga (asal Sulawesi Selatan / Toraja, Produksi susu ± 3 liter/hari).
* Kerbau Lokal (warna abu-abu, asal Sumba, Bali, Kalimantan, Sumatera, Produksi susu ± 2 liter/hari).

Kandang Kerbau
Setelah memutuskan memilih bibit yang sesuai, maka kita harus memulai dengan menyiapkan kandang. Kandang yang baik jauh dari pemukiman penduduk untuk menghindari pencemaran udara dari kotoran kerbau. Kandang juga harus mampu melindungi kerbau dari serangan hama dan pemangsa yang bisa saja datang. Lengkapi kandang dengan tempat makan dan minum serta harus tersedia tempat pembuangan dan penampungan kotoran.

Ukuran kandang kerbau harus disesuaikan dengan ukuran dan umur kerbau :
* Dewasa = 1,5 meter X 2 meter/ekor
* Anak = 1 meter X 0,8 meter/ekor
* Kandang jepit = 1,2 meter X 0,55 meterX 1,5 meter/ekor

Pemberian Pakan
Ada beberapa macam pakan untuk kerbau, terdiri dari pakan hijauan dan pakan tambahan/konsentrat. Beberapa jenis pakan kerbau hijauan adalah :
* Rumput Gajah
* Rumput Raja
* Rumput Setaria
* Rumput Benggala
* Rumput Lapangan

Kacang-kacangan antara lain :
* Lamtoro
* Glirisidia (Gamal)
* Turi

Limbah pertanian antara lain :
* Jerami Padi
* Jerami Jagung
* Jerami Kedelai
* Jerami Kacang buah

Ransum Campuran juga bisa diberikan sebagai pakan:
* Hijauan = 35 – 50 Kg (terdiri dari 70% rumput-rumputan dan 30% kacang-kacangan)
* Konsentrat = 2- 5 Kg/hr/ekor (terdiri dari dedak halus, bungkil-bungkilan)

Kesehatan Kerbau
Kesehatan pada hewan budidaya ternak kerbau juga harus di perhatikan, walaupun pada umumnya lebih tahan dari penyakit. Namun ada beberapa penyakit khusus yang justru mengincar kerbau seperti:

1. Antrax
Penyebab : Bakteri Antrax
Gejala : Bengkak pada dada leher dan perut, keluar darah dari lubang hidung, rongga mulut, anus dan kelamin menjelang kehamilan.
Pencegahan : Vaksinasi Antrax.

2. Brucellosis
Penyebab : Kuman Brucella
Gejala : Biasanya terjadi keguguran pada kebuntingan 5 – 8 bulan.
Pencegahan : Pemeriksaan darah secara berkala, menjaga kebersihan kandang ternak, dan Vaksinasi.

3. Penyakit Ngorok
Penyebab : Kuman Pasteurella multocida
Gejala : Gangguan pernapasan/ngorok
pencegahan : vaksinasi

4. Penyakit Kuku dan mulut

Panen dan Pasca Panen budidaya ternak kerbau

Kerbau di panen saat sudah cukup umur dan mencapai berat maksimal dan menghasilkan produk berupa daging, kulit, susu dan lain-lain.
Penanganan pascapanen berternak kerbau adalah memelihara anak ternak setelah umur penyapihan untuk dijadikan bibit (induk). Sementara anak yang kurang baik dapat dibesarkan atau langsung dijual.

Hasil Panen Tambahan
Kotoran ternak. Hasil Panen Tambahan dalam budidaya ternak kerbau adalah kotorannya. Kotoran ini dapat digunakan sebagai bahan pupuk organik, pupuk kompos dan sumber energi.

Di beberapa daerah tertentu di Indonesia, budidaya ternak kerbau merupakan lambang status bagi pemiliknya. Bahkan, tanduknya yang indah, melingkar setengah lingkaran dengan ujungnya yang runcing, tidak jarang dipajang secara berjejer di tiang depan rumah mereka sebagai simbol prestise tuan rumah yang bersangkutan.

Sumber :
http://www.ukmkecil.com/budidaya-ternak/budidaya-ternak-kerbau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar