Mengenal Lebah Madu
Lebah
adalah jenis insekta yang hidup secara berkelompok (koloni) seperti
bangsa semut, rayap dan sejenisnya. Jumlah populasinya sangat tergantung
dari jenis lebah ratunya. Lebah madu unggul asal eropa populasinya
10.000 sampai 100.000 ekor perkoloni sedang lebah lokal 20.000 sampai
40.000 ekor perkoloni (B. Sarwono, 2001).
Jumlah populasi ini juga sangat bergantung pada kualitas dan potensi
lebah ratu. Kemampuan bertelur setiap lebah ratu tidak sama tergantung
dari pemeliharaan dan pembudidayaan. Namun lebah memiliki keunikan tersendiri. Kelompok lebah tak ubahnya seperti kehidupan sosial manusia.
Dalam
suatu koloni lebah terdapat 3 kasta yang dipimpin oleh ratu lebah dan
terdapat ribuan ekor lebah pekerja dan lebah jantan membangun sarang
bersama sama. Mereka melakukan pekerjaan sesuai dengan tugas masing
masing. Jika sarang sarang telah dibangun maka ratu lebah akan bertelur
sebanyak banyaknya. Karena itu setiap periode koloni lebah akan
bertambah.Secara
sekilas antara lebah ratu, lebah jantan dan lebah pekerja tak ada
perbedaan. Tetapi jika diamati secara seksama, maka ketiga golongan
lebah dalam satu koloni memiliki beberapa perbedaan. Susunan dan ukuran
tubuh masing masing golongan lebah disesuaikan dengan tugas yang
dilaksanakan oleh lebah itu. Misalnya lebah ratu, karena tugasnya hanya
bertelur, maka tubuhnya lebih besar dari lebah jantan dan lebah pekerja.
Sedangkan lebah jantan ukurannya lebih besar dari lebah pekerja. Jadi
lebah pekerja memiliki bentuk tubuh yang paling kecil.
A. LEBAH RATU
Sepanjang hidupnya, lebah ratu hanya bertugas memeriksa sel sel (lubang
lubang) sarang. Jika didapati sel masih kosong, lebah ratu segera
memasukkan perutnya kedalam dan meletakkan telur.
1. Fungsi Lebah Ratu
Suatu koloni dianggap ideal jika memiliki satu lebah ratu dan tidak ada
rajanya. Jika ada 2, ke 2 ratu ini akan berkelahi memperebutkan posisi
ratu. Lebah inilah yang akan mencetak berpuluh puluh ribu lebah yang
meliputi lebah jantan, lebah pekerja dan ratu muda. Sepanjang hidupnya
lebah ratu tidak pernah meninggalkan sarangnya. Lebah ratu merupakan
satu satunya lebah petelur seumur hidup karena ia hanya hidup untuk
bertelur. Ia merupakan mesin petelur untuk menjamin kelestarian koloni
lebah. Jenis kelamin telur ditentukan oleh beberapa hal diantaranya
ruangan, pakn, iklim atau cuaca dan tingkah laku lebah ratu.
2. Kawin Satu Kali
Lebah ratu hanya mengalami perkawinan sekali dalam hidupnya yaitu pada
wl kedewasaannya. Pada masa perkawinan, lebah ratu yang masih muda akan
memilih salah satu diantara ratusan ekor lebah jantan yang paling kuat
untuk mengawininya
3. Asal Lebah Ratu
Ratu lebah dihasilkan oleh lebah ratu sebelumnya (induk ratu). Mula mula
induk ratu bertelur yang kemudian menetas dan menjadi lebah pekerja dan
lebah jantan. Tapi tak menutup kemungkinan suatu ketika dari sekian
banyak telur itu akan menetas seekor bakal ratu lebah.
B. LEBAH PEKERJA
Lebah pekerja merupakan lebah penghuni sarang yang paling banyak
jumlahnya dibandingkan dengan lebah jantan. Lebah pekerja adalah lebah
betina yang alat reproduksinya tidak sempurna atau steril sehingga tidak
dapat bertelur dan pakan yang diterima ketika masih berwujud larva
berbeda dengan pakan yang diterima larva lebah ratu (Sarwono, 2001),
sehingga perkembangannya berbeda.
class="Apple-style-span" style="line-height: 21px;">
1. Jumlah Lebah Pekerja
Dalam satu sarang lebah madu, lebah pekerja dapat mencapai jumlah ribuan ekor, lebih banyak daripada jumlah lebah jantan.
2. Fungsi Lebah Pekerja
Di dalam sarang, setiap lebah pekerja mempunyai tugas tertentu. Kegiatan
yang dilakukan tidak pernah berhenti selama hidup didalam koloni. Lebah
pekerja yang baru dilahirkan langsung mendapat tugas yang sangat berat
yaitu membersihkan sarangnya agar dapat digunakan kembali. Tapi
pekerjaan ini hanya berlangsung 3 hari (Bambang, 1999).
Menurut Sarwono, 2001, ketika berumur 3 – 10 hari, lebah pekerja
bertugas menjaga dan memberi pakan kepada larva. Mereka membuat pakan
khusus yang sangat dibutuhkan oleh larva. Pada saat ini lebah pekerja
disebut sebagai lebah perawat dan tugasnya berlangsung 6 – 7 hari.
Selanjutnya lebah pekerja mendapat tugas baru yaitu memoles sisiran
sarang dengan lilin. Lilin lebah dihasilkan melalui kelenjar lilin lebah
pekerja yang bertugas membangun sarang. Beberapa hari kemudian, lebah
pekerja mulai menyimpan nektar, tepungsari dan royal jelly yang dibawa
oleh teman temannya untuk persediaan. Pada saat itu ia disebut sebagai
lebah pengolah madu. Tugasnya memproses nektar menjadi madu, memeram
madu dan membuat campuran madu dengan tepungsari (Hadiwiyoto, 1980).
Tugas lebah pekerja diluar sarang antara lain mencari dan mengumpulkan
nektar, tepungsari dan royal jelly. Sepanjang hari lebah pekerja pulang
pergi dari tempat yang banyak sumber makanan kesarangnya. Lebah pekerja
terbang mencari bunga bunga dan sumber air disekitar sarangnya. Bahkan
disaat musim bunga telah berlalu, ia terbang ketempat yang jarak dengan
sarangnya relatif sangat jauh untuk mendapatkan sumber nektar.
Lebah inilah yang paling sering dilihat orang ketika terbang dari satu
bunga ke bunga yang lain. Jika menemukan bunga yang mengandung nektar,
maka lebah tersebut langsung memberitahukan kepada lebah lainnya.
Setelah mengumpulkan nektar maka lebah tersebut akan kembali kesarangnya
dan memasukkan nektar yang telah dikumpulkannya kedalam bilik
serbuksari.
3. Kecepatan Terbang Lebah Pekerja
Menurut Rismunandar, 1980, lebah pekerja dapat terbang dengan kecepatan
65 Km perjam dengan jarak yang ditempuh sejauh 46 Km dan kecepatan
getaran sayapnya 250 kali perdetik. Gerakan sayap diatur oleh otot otot
dadanya. Jika otot dijulurkan kebawah, sayapnya akan membentang keatas.
Sedangkan jika ototnya ditarik keatas sayapnya akan menurun.
C. LEBAH JANTAN
Menurut Hadiwiyoto, 1980, lebah jantan mempunyai ukuran tubuh yang
paling besar dan lebih ribut dibandingkan lebah ratu dan lebah pekerja.
Walaupun besar namun panjang tubuhnya tidak melebihi panjang tubuh lebah
ratu dan lebih besar dari lebah pekerja serta warnanya kehitam hitaman
dan suara dengungnya lebih keras. Lebah jantan tidak memiliki sengat,
mempunyai lidah yang pendek dan digunakan untuk mengambil pakan dari
lebah pekerja dan dari sel penyimpanan madu didalam sarang. Lebah jantan
tidak memiliki kantong pollen, sekresi lilin dan kelenjar bau. Lebah
jantan tidak memiliki pekerjaan didalam sarang, tetapi berfungsi untuk
mencari lebah ratu perawan diluar sarang.
1. Penghuni Sarang Yang Malas
Lebah jantan merupakan lebah penghuni sarang yang malas. Sangat doyan
makan itupun disuaoi oleh lebah pekerja. Lebah jantan hampir tidak
pernah keluar sarang kecuali diusir oleh lebah pekerja, perkelahian
antar sesama dalam satu koloni atau karena hari cerah dan berlomba untuk
mengawini ratu baru. Didalam sarang ia bertugas untuk menjaga sarang,
membersihkan sarang dari kotoran dan beberapa tugas ringan lainnya.
2. Fungsi Lebah Jantan
Fungsi utama lebah jantan adalah mengawini calon lebah ratu. Dari sekian
banyak lebah jantan, hanya satu lebah yang bisa mengawini lebah ratu
dan itu sudah cukup untuk membuahi sekitar 20 juta telur (Rismunandar,
1980). Setelah kawin, lebah jantan mati karena kehabisan tenaga.
3. Jumlahnya Dibatasi
Setelah perkawinan terjadi, lebah jantan yang tidak terpilih untuk
mengawini lebah ratu diabaikan oleh sesama penghuni sarang. Mereka
dianggap tidak berguna lagi. Disaat musim paceklik, lebah pekerja akan
mengusirnya keluar sarang. Lebah jantan yang tidak bisa lagi mencari
pakan itu akan segera terlantar dan mati kelaparan. Yang mencoba masuk
kembali akan diserang hingga tewas.
Dalam satu kelompok lebah besar, rata rata terdapat 200 – 300 ekor lebah
jantan, lebah jantan itu tidak dipedulikan oleh lebah ratu yang sudah
kawin dan bertelur.
Baca Juga Budidaya Lebah Madu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar